Pesan Damai Ketua LDII Sukoharjo di Peringatan Maulid Nabi: Jangan Terprovokasi Isu yang Memecah Belah
Sukoharjo – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M di Pendopo Graha Satya Praja, Selasa (9/9/2025), menjadi momentum penting untuk meneguhkan kembali semangat persaudaraan dan menjaga kedamaian di tengah masyarakat. Acara yang dihadiri jajaran pimpinan daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta aparat keamanan ini menghadirkan suasana penuh khidmat dan syiar keagamaan yang mendalam.
Bupati Sukoharjo, Hj. Etik Suryani, dalam sambutannya menyoroti maraknya aksi demonstrasi yang berujung ricuh di beberapa daerah. Menurutnya, kondisi tersebut menimbulkan keresahan di tengah masyarakat dan tidak mencerminkan jati diri bangsa Indonesia yang menjunjung musyawarah serta kedamaian.
“Nabi Muhammad SAW adalah sosok pemersatu umat, pengayom, dan teladan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Mari kita jadikan peringatan Maulid Nabi ini sebagai pengingat pentingnya menjaga kerukunan, keamanan, dan persaudaraan,” ungkap Bupati.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat Sukoharjo untuk tidak mudah terprovokasi isu-isu yang memecah belah, apalagi terjebak dalam arus berita hoax yang berpotensi merusak persatuan.
Ketua DPD LDII Kabupaten Sukoharjo, H. Dalono Abdul Rosyid, yang turut hadir dalam acara tersebut, memberikan penegasan penting mengenai peran umat Islam dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Menurutnya, peringatan Maulid Nabi bukan sekadar seremonial, melainkan momentum untuk meneladani akhlak Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.
“Nabi Muhammad SAW telah memberi teladan nyata bagaimana menghadapi perbedaan dengan bijak, sabar, dan penuh kasih sayang. Jika umat Islam benar-benar meneladani beliau, maka tidak akan ada ruang bagi kekerasan, anarkisme, atau provokasi yang merusak kedamaian,” tegas H. Dalono.
Ia juga menambahkan bahwa keamanan bukan hanya tanggung jawab aparat, melainkan kewajiban bersama seluruh elemen masyarakat.
“LDII Sukoharjo siap bersinergi dengan pemerintah daerah, aparat keamanan, dan tokoh masyarakat untuk terus menjaga kondusifitas wilayah. Kedamaian adalah amanah yang harus kita rawat bersama demi masa depan generasi mendatang,” lanjutnya.
Acara pengajian yang menghadirkan mubaligh Al Ustadz Ir. H. Seno Hadi Sumitro tersebut juga menekankan pentingnya literasi digital di era keterbukaan informasi. Masyarakat diminta bijak dalam menyaring berita, agar tidak mudah terbawa isu hoax yang berpotensi menimbulkan perpecahan.
Ustadz Seno mengingatkan bahwa Rasulullah SAW adalah teladan dalam menjaga lisan dan menyampaikan kebenaran. Oleh sebab itu, umat Islam harus berhati-hati agar tidak menjadi penyebar kebohongan yang merusak ukhuwah.
Peringatan Maulid Nabi di Sukoharjo ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang syiar agama, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkokoh semangat kebersamaan, toleransi, dan cinta damai di tengah masyarakat.
Dengan sinergi antara pemerintah, ulama, ormas Islam seperti LDII, serta seluruh elemen masyarakat, Sukoharjo diharapkan mampu menjadi daerah yang aman, damai, dan sejuk di tengah dinamika sosial-politik nasional. (bay)

 
             
                                            