LDII Kepri Gelar Muswil IV LDII Kepri di Batam
LDII Kepri Gelar Muswil dengan Protokol Kesehatan yang Ketat
DPW LDII Kepri menggelar Musyawarah Wilayah ke IV di Aula PIH, Batam. Acara ini diadakan untuk mengevaluasi hasil kerja kepengurusan masa Bhakti 2015-2020 dan memilih kepengurusan masa bhakti 2020-2025 serta menyusun program kerja 2020-2025.
Acara ini juga digelar daring dan luring yang tentunya diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan. Setiap tamu dan peserta Muswil juga tampak mengenakan baju batik dengan menggunakan masker, face shield serta menjaga jarak.
Muswil IV LDII Kepri dibuka oleh Pj Gubernur Kepri diwakili oleh Kabag Keagamaan Kesra Kepri Supriyadi,S.Ag. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi kontribusi LDII selama ini dan berharap ke depan lebih banyak kontribusi yang diberikan LDII untuk masyarakat Kepri.
Sementara Ketua umum MUI Kepri yang diwakili Sekum MUI KH.Edi Safrani dalam sambutannya menyampaikan bahwa LDII di Kepri cukup berperan aktif dalam pembinaan umat. Hubungan MUI dan LDII juga sangat baik dan harmonis. “Saat ini empat orang pengurus LDII menjadi pengurus MUI. Insya Allah kepengurusan MUI periode berikutnya lebih banyak pengurus LDII yang menjadi pengurus MUI,” ujar KH.Edi Safrani.
Hadir pula Ketua DPRD Provinsi Kepri Jumaga Nadeak, Subana mewakili Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Kepri, Kol.Inf.Persada Alam mewakili Komandan Korem WP/33, pengurus MUI Kepri Afi Parnawi, Ketua Persinas ASAD Provinsi Kepri Cahyono, Ketua Senkom Mitra Polri Kepri Dani Ahmadi serta tokoh-tokoh masyarakat lain.
Dalam kegiatan Muswil ke IV LDII Kepri ini Ketua Umum DPP LDII Ir.H.Chriswanto Santoso,MSc mengatakan bahwa konsolidasi merupakan proses yang harus dilakukan oleh organisasi setiap 5 tahun sekali sesuai dengan UU Nomor 16 Tahun 2017 Tentang Organisasi Masyarakat. Adapun kegiatan konsolidasi organisasi ini diselenggarakan untuk mengevaluasi kinerja kepengurusan terdahulu pada seluruh aspek dan juga memilih kader-kader di masa bhakti selanjutnya sehingga dapat mengambil langkah strategis ke depannya dengan menyusun program kerja selama 5 tahun ke depan. “Kapabilitas yang tinggi sangat diperlukan di dalam sebuah organisasi,” ujarnya.
H.Heryadi Slamet kembali menakhodai DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Kepri, periode 2020-2025. Heryadi mengatakan, terpilihnya kembali sebagai ketua DPW merupakan amanat dari seluruh warga LDII Kepri. Itu adalah kepercayaan yang diberikan untuk dan harus dijawab dengan melaksanakan tugas serta amanah dengan sebaik-baiknya.
“Insya Allah ke depan LDII Kepri akan memfokuskan diri pada pembinaan SDM dan tentunya pembinaan akhlak. Termasuk dalam menjalankan tugas dan program kerja yang sudah diberikan pusat,” ujarnya.
Dengan mengusung tema Kontribusi Berkelanjutan LDII Kepulauan Riau dalam Mewujudkan Kepri sebagai Bunda Tanah Melayu yang Sejahtera, Berakhlak Mulia, Ramah Lingkungan dan Unggul di Bidang Maritim, LDII diharapkan bisa hadir dan memajukan serta ikut berperan di Kepri.
Pada kesempatan itu Ir.H.Chriswanto Santoso berharap bahwa kepemimpinan di periode baru ini bisa mensejajarkan dengan program kerja yang diharapkan pusat. Untuk program kerja, sudah tentu harus menyesuaikan dengan keadaan saat ini. LDII memiliki peran dan aktif dalam mendukung program pemerintahan.
Terkait Pilkada Serentak 2020, Chriswanto Santoso menekankan bahwa secara organisasi LDII netral aktif, “Artinya, LDII tidak berafiliasi dengan parpol atau calon kepala daerah manapun. Tapi, warga LDII didorong untuk menyalurkan aspirasi politiknya dan dilarang golput atau tidak memilih,” ujar Chriswanto.
Netral aktif dilakukan LDII, sebagaimana ormas Islam lainnya, menurut Chriswanto untuk menjaga kerukunan, kekompakan, persatuan dan kesatuan masyarakat, “Jangan sampai, pesta demokrasi justru memecah belah bangsa,” imbuhnya. Ia mengingatkan, setiap calon memiliki itikad baik, yang bisa dilihat dari program kerja mereka.
Jadi, masyarakat tidak harus terpecah belah karena fanatisme, “Dalam ilmu politik, kekuasaan ditujukan untuk mencapai cita-cita masyarakat yang makmur dan sejahtera. Hal tersebut tercermin dari program kerja para kontestan,” imbuhnya. [a/d86]